Jumat, 20 November 2009

Perkembangan Wi-fi

WIRELESS
1) Pengertian Wireless
Wireless merupakan teknologi yang bertujuan untuk menggantikan kabel yang menghubungkan terminal komputer dengan jaringan, dengan begitu computer dapat berpindah dengan bebas dan tetap dapat berkomunikasi dalam jaringan dengan kecepatan transmisi yang memadai. Wireless LAN distandarisasi oleh IEEE dengan kode 802.II b yang bertujuan untuk menyamakan semua teknologi nirkabel yang digunakan dibidang computer dan untuk menjamin interoperabilitas antara semua product –product yang menggunakan standar ini.
Standar Wireless LAN
1. 802.11 Standar dasar WLAN yang mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2 Mbps
2. 802.11a Standar High Speed WLAN untuk 5GHz band yang mendukung transfer data hingga 54 Mbps
3. 802.11b Standar WLAN untuk 2.4GHz yang mendukung transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps
4. 802.11e Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua 802.11e interface radio IEEE WLAN
5. 802.11f Mendefenisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi beberapa vendor yang mendistribusikan WLAN
6. 802.11g Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk kecepatan transfer data hingga 54 Mbps
7. 802.11h Mendefenisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di Eropa dan Asia Pasifik
8. 802.11i Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untuk mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan enkripsi
9. 802.11j Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk standar 802,11a di Jepang



2) Perkembangan Wireless
Hotspot
Hotspot merupakan coverage area yang dimiliki access point agar komputer dengan perangkat wireless disekitar dapat terkoneksi internet. Hotspot menyediakan layanan wireless LAN dan internet secara gratis maupun dengan biaya. Area Hotspot biasanya menggunakan tempat area umum (seperti ruang lobby, area parkir, kantin dll) agar perangkat WLAN yang digunakan user bisa melakukan akses kelayanan Access Point.
Ada 3 range frekuensi umum yang dalam tranmisi wireless yaitu :
1. Frekuensi microwave dengan range 2–40 GHz, cocok untuk tranmisi point- to point.
2. Frekuensi dalam range 30 MHz – 1 GHz, cocok untuk aplikasi omnidirectional. Range ini ditujuan untuk range broadcast radio.
3. Range frekuensi lain yaitu antara 300 – 200000 GHz untuk aplikasi local, adalah spectrum infra merah. Infra merah sangat berguna untuk aplikasi point-to-point dan multipoint dalam area terbatas, seperti sebuah ruangan.
Bluetooth
Sebuah teknologi wireless yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara dengan jarak jangkauan yang terbatas. Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas.
Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah.
Bluetooth menggunakan salah satu dari dua jenis frekuensi Spread Specturm Radio yang digunakan untuk kebutuhan wireless. Jenis frekuensi yang digunakan adalah Frequency Hopping Spread Spedtrum (FHSS), sedangkan yang satu lagi yaitu Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) digunakan oleh IEEE802.11xxx.

Infrared
Dipenuhi dengan menggunakan transmitter/receiver yang memodulasikan no-coherent infrared light. Transceiver harus dengan suatu bentuk garis lurus atau melalui pantulan dari suatu permukaan warna yang bercahaya.

Wi-Fi
1) Pengertian Wi-Fi
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.
Wi-Fi lebih dikenal dengan sebagai Wireless LAN yang merupakan jaringan telokomunikasi nirkabel antar computer melalui protocol LAN. Jangkauannya yang terbatas terkonsentrasi pada suatua area tertentu, maka sering disebut dengan Hot Spot. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet. Layanan yang diberikan antara lain adalah e-mail, internet, intranet, messaging, music/video streaming dan lain-lain IP base aplikation. Wi-Fi memiliki kecepatan akses data maksimal 54 Mbps
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN). Perangkat yang berstandar teknis 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Teknologi Wi-Fi memuliki jangkauan yang terbatas, maksimal sekitar 100 meter. Wi-Fi dipasang pada satu spectrum yaitu,2,4 GHz yang umumnya tidak memerlukan lisensi. Terdapat beberapa standar yang berlaku dan banyak dipergunakan pada Wi-Fi.
o 802.11a, 5 GHz dengan technology OFDM ( orthogonal frequency division multiplex)
o 802.11b, DSS pada lapisan fisik dengan transfer data 5.5 – 11 Mbps.
o 802.11e, pengembangan aplikasi LAN dengan quality of service ( QoS), keamanan dan autentifikasi untuk aplikasi seperti suara, streaming media dan konferensi video
o 802.11f, rekomendasi praktis untuk multi- vendor akses point distribution system support
o 802.11g, standar untuk penggunaan DSSS dengan transfer 20 Mbps dan OFDM 54 Mbps. Standar ini backward- compatible dengan 802.11b dan bias dikembangkan sampai lebih dari 20 Mbps.

2) Perkembangan Wi-Fi

Sebagian komunitas yang mempergunakan jalur frekuensi 144 MHz (megahertz) ini kemudian bermigrasi dan berevolusi ke jalur tanpa izin (unlicensed) yang dibuka untuk masyarakat dunia, yaitu jalur 2,4 GHz (gigahertz) atau 24.000 MHz. Terutama mereka yang berasal dari kalangan kampus maupun para eksekutif muda yang sudah akrab bergaul dengan produk-produk teknologi canggih. Komunitas baru pun tumbuh, terutama bagi mereka yang alergi dengan gaya-gaya breaker atau bahkan mereka yang tidak pernah berkomunikasi dengan radio sama sekali. Dengan membebaskan jalur 2,4 GHz untuk kepentingan umum, hal itu sepertinya telah memberi peluang baru seperti pada era keemasan radio 2 meteran. Tidak mengherankan apabila sekarang sudah mulai banyak yang mempergunakan sarana di jalur gelombang mikro ini untuk “mojok”. Awalnya memang hanya komunikasi tulisan dengan perangkat komputer kecil seperti notebook atau PDA (Personal Digital Assistant) saja, tetapi belakangan ini sudah ada yang menggunakan handset untuk berkomunikasi suara.
Hal ini dimungkinkan karena berkembangnya teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol). Teknologi VoIP sendiri sebelumnya sempat membuat geger penyelenggara telekomunikasi yang tertinggal oleh pesatnya kemajuan teknologi telekomunikasi ini. Dengan jaringan WiFi sangat dimungkinkan untuk melakukan hubungan ala VoIP atau ada yang menyebut dengan VoIP over WiFi (VoWiFi). Berkomunikasi dengan mitranya di luar kota dengan biaya lokal atau bahkan gratis sama sekali melalui layanan WiFi di kafe. Bahkan sekarang sudah ada handset untuk melakukan hubungan telepon VoIP melalui jaringan WiFi, selain aplikasi telepon Push-to-Talk (PTT) melalui telepon VoIP. Pada jaringan telepon seluler produk handset PTT atau teknologinya juga disebut PTT over Celluler (PoC).
Cara berkomunikasi dengan perangkat PTT atau PoC sama seperti berbicara mempergunakan pesawat handie talkie (HT) biasa. Pencet tombol saat berbicara atau Pust-to-Talk dan pada saat yang bersamaan lawan bicara-bisa satu atau beberapa mendengarkan.

Termasuk telepon video yang bukan hanya suara, tetapi juga gambar dari lawan bicara, ini merupakan peningkatan penggunaan VoIP over WiFi. Kebanyakan perangkat yang dibuat masih untuk perangkat ponsel, termasuk istilahnya pun masih masing-masing.
Komunikasi VoIP tidak bisa dihalangi lagi, dan komunikasi suara yang murah ini juga masih menjadi muatan yang dominan dalam telekomunikasi masa depan. Sistem ini menjadi murah jika digunakan untuk jarak yang jauh, antarkota, atau bahkan dengan luar negeri. Dengan PDA phone seseorang bisa bercengkerama melalui saluran WiFi maupun jaringan telepon seluler sesuai dengan operator yang dilanggani. Baik berkomunikasi dengan gambar video atau hanya tulisan (chatting) atau bahkan hanya berbicara saja layaknya telepon konvensional atau HT. Ketika bergerak, seseorang bisa mempergunakan PDA sebagai sarana telepon seluler, dan pada saat diam dan berada di suatu tempat yang terdapat hotspot atau access point yang bisa diakses untuk menggunakan jaringan WiFi. Bahkan perusahaan-perusahaan besar sekarang menggunakan jaringan WiFi untuk memperluas jaringan kabel. Mereka menghubungkan titik akses nirkabel ke jaringan backbone mereka untuk menyediakan akses jaringan dan internet di ruang-ruang pertemuan, lobi, kantin, dan ruang-ruang umum lainnya. Tentu ini akan memberikan fleksibilitas yang sangat tinggi, selain juga biaya yang murah. Komunikasi telepon nirkabel bisa dilakukan melalui WiFi dan tidak perlu keluar melalui saluran telepon atau koneksi internet lainnya selama masih berada di dalam jangkauan gelombang radio WiFi. Sepertinya WiFi akan menyedot kue yang diperebutkan para operator seluler maupun operator telepon tetap. Namun, seperti Telkomsel, mereka justru membuka layanan WiFi bagi para pelanggannya yang mereka sebut Surfzone. Saat ini Telkomsel sedang mendemonstrasikan fasilitas WiFi mereka dan pada saat yang sama mereka juga memperkenalkan jaringan seluler berkecepatan tinggi atau Enhanced Data rate GSM Evolution (EDGE) dengan kecepatan sampai 128 kbps. Pemilik handset seperti Nokia 9500 Communicator bisa langsung mencoba dua layanan yang sedang didemonstrasikan ini. Tak banyak PDA yang dirancang untuk memiliki dua fasilitas berkecepatan tinggi tersebut. Seperti iPAQ h6365 dari Hewlett-Packard (HP) bisa akses WiFi, tetapi tidak bisa EDGE, kecuali saluran GPRS kelas 10. Sama halnya dengan O2Xda Iis yang bisa WiFi, tetapi fasilitas seluler hanya GPRS. Adapun Treo 650 bisa untuk EDGE, tetapi tanpa WiFi.
Semula WiFi atau Wireless Fidelity yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dan 5,8 GHz ini lebih berfungsi bagi para pengguna notebook atau PDA untuk mengakses internet tanpa kabel. Itu terutama bagi mereka yang sedang bepergian, seperti di bandara, hotel-hotel besar, kafe-kafe, maupun mal-mal. Dalam dunia industri WiFi dikenal dengan teknologi komunikasi wireless LAN (WLAN) yang berhubungan dengan standar jaringan nirkabel Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11. Dengan standar 802.11b mampu menyalurkan 11 megabit per detik (mbps) dan 54 mbps untuk standar 802.11a dan untuk jarak yang lebih jauh digunakan standar 802.11g. WLAN menyelenggarakan komunikasi jaringan nirkabel pada jarak pendek (terbatas) dengan daya yang rendah. Dengan daya yang dibatasi sehingga hanya bisa menjangkau sekitar radius 100 meter saja, dengan demikian akan mudah terhalang tembok maupun benda-benda penyekat lain. Walaupun untuk kondisi seperti di Indonesia ada yang menggunakan booster untuk memperluas jangkauan, terutama untuk kegiatan luar ruang, atau juga melewatkan pada kabel listrik yang sebagai antena untuk menembus tembok beton. Seperti halnya sebuah teknologi nirkabel seluler, WiFi memungkinkan perangkat seperti PDA phone ataupun notebook menjelajah internet, selain berhubungan langsung antarmereka point-to-point. Termasuk antargedung atau antarkawasan dari sebuah perusahaan atau kampus yang sama. Meskipun daya yang dipergunakan kecil, WiFi mampu membawa informasi ribuan kali lebih besar daripada radio komunikasi konvensional yang pita frekuensinya sangat sempit. Karena itu, tidak heran apabila teknologi WiFi kemudian berkembang untuk aplikasi VoIP dalam komunikasi suara. Sebelumnya kalangan kampus menggunakan radio komunikasi, termasuk jalur 2 meter, untuk berkomunikasi dengan tulisan (e-mail). Sekalipun hanya sedikit informasi yang bisa dialirkan ataupun diterima, hal itu sudah sangat membantu sebelum akhirnya jalur 2,4 GHz dibuka. Tentu saja, karena kalangan kampus bisa bermigrasi ke jalur gelombang mikro itu tanpa harus takut dikatakan melanggar hukum tentang pemanfaatan frekuensi. Apalagi semakin banyak peralatan yang dijual untuk pita frekuensi itu dan WiFi tumbuh bak jamur di musim hujan. “Di Jakarta ini sudah banyak sekali termasuk mereka yang menggunakan untuk point-to- point,” kata Sumaryo, seorang pengamat telekomunikasi WLAN di Jakarta. Sebut saja kawasan Jalan Thamrin, komunitas WiFi dikatakan sudah begitu padat, bahkan apabila dipindai akan terlihat betapa banyaknya aktivitas di jalur 2,4 GHz.
Solusi yang boleh dikatakan murah ini merebak di kampus-kampus kota besar. Mereka bukan hanya tidak direpotkan mencari koneksi ke jaringan telepon, tetapi juga unsur tidak perlu membayar inilah yang sebenarnya menarik. Sepertinya mereka mendapatkan jalan keluar yang tepat daripada menjelajah internet melalui telepon kabel biasa. Belum lagi masalah lambatnya akses melalui telepon karena terlalu banyak pemakai, sedangkan jaringan sudah jenuh. Selain akses ke jaringan LAN, maka jika pihak kampus menyediakan saluran ke internet, hal itu akan memungkinkan mahasiswa untuk menjelajah internet. Banyak bahan studi yang bisa dicari di internet, selain mereka juga membangun komunitas e-mail (mailing list), berkomunikasi dengan pihak luar. “Untuk hubungan WLAN ke internet bisa digunakan jalur apa saja. Mau pakai broadband, jalur telepon biasa, ataupun serat optik.

Sabtu, 24 Oktober 2009

GPS (Global Positioning System)

GPS (Global Positioning System)
Pengertian GPS
GPS (Global Positioning System) merupakan sistem navigasi satelit yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US DoD = United States Department of Defense) dan menjadi konsumsi publik sejak tahun 1983 berdasarkan kebijaksanaan Presiden Reagan saat itu. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi geografis kita (lintang, bujur, dan ketinggian di atas permukaan laut) dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter.
Secara umum ada tiga segmen dalam sistem GPS yaitu segmen sistem kontrol, segmen satelit, dan segmen pengguna, dimana :
• Segmen Kontrol/Pengendali: terdapat pusat pengendali utama yang terdapat di Colorodo Springs, dan 5 stasiun pemantau lainnya dan 3 antena yang tersebar di bumi ini. Stasiun pemantau memantau semua satelit GOS dan mengumpulkan informasinya. Stasiun pemantau kemudian mengirimkan informasi tersebut kepada pusat pengendali utama yang kemudian melakukan perhitungan dan pengecekan orbit satelit. Informasi tersebut kemudian dikoreksi dan dilakukan pemuktahiran dan dikirim ke satelit GPS.
• Segmen angkasa: terdiri dari 24 satelit yang beroperasi dalam 6 orbit pada ketinggian 20.200 km dan inklinasi 55 derajat dengan periode 12 jam (satelit akan kembali ke titik yang sama dalam 12 jam). Satelit tersebut memutari orbitnya sehingga minimal ada 6 satelit yang dapat dipantau pada titik manapun di bumi ini. Satelit tersebut mengirimkan posisi dan waktu kepada pengguna seluruh dunia.
• Segmen pengguna terdiri dari para pengguna satelit GPS di manapun berada. Dalam hal ini alat penerima sinyal GPS ( GPS receiver ) diperlukan untuk menerima dan memproses sinyal -sinyal dari satelit GPS untuk digunakan dalam penentuan posisi, kecepatan dan waktu. Komponen utama dari suatu receiver GPS secara umum adalah antena dengan pre-amplifier, bagian RF dengan pengidentifikasi sinyal dan pemroses sinyal, pemroses mikro untuk pengontrolan receiver, data sampling dan pemroses data ( solusi navigasi ), osilator presisi , catu daya, unit perintah dan tampilan, dan memori serta perekam data.

Cara Kerja GPS
Departemen Pertahanan AS yang mengoperasikan sistem GPS telah mengatur konfigurasi satelit sedemikian rupa, sehingga semua tempat di bumi dapat menerima sinyal dari 4 sampai 10 satelit. Sebagai penunjuk waktu, masing-masing satelit dibekali dengan 4 buah jam atom yang dapat mengukur waktu dengan ketelitian sepersemilyar detik.
Setiap satelit mentransmisikan dua sinyal yaitu L1 (1575.42 MHz) dan L2 (1227.60 MHz). Sinyal L1 dimodulasikan dengan dua sinyal pseudo-random yaitu kode P (Protected) dan kode C/A (coarse/aquisition). Sinyal L2 hanya membawa kode P. Setiap satelit mentransmisikan kode yang unik sehingga penerima (perangkat GPS) dapat mengidentifikasi sinyal dari setiap satelit. Pada saat fitur ”Anti-Spoofing” diaktifkan, maka kode P akan dienkripsi dan selanjutnya dikenal sebagai kode P(Y) atau kode Y.
Perangkat GPS yang dikhususkan buat sipil hanya menerima kode C/A pada sinyal L1 (meskipun pada perangkat GPS yang canggih dapat memanfaatkan sinyal L2 untuk memperoleh pengukuran yang lebih teliti.
Perangkat GPS menerima sinyal yang ditransmisikan oleh satelit GPS. Dalam menentukan posisi, kita membutuhkan paling sedikit 3 satelit untuk penentuan posisi 2 dimensi (lintang dan bujur) dan 4 satelit untuk penentuan posisi 3 dimensi (lintang, bujur, dan ketinggian). Semakin banyak satelit yang diperoleh maka akurasi posisi kita akan semakin tinggi. Untuk mendapatkan sinyal tersebut, perangkat GPS harus berada di ruang terbuka. Apabila perangkat GPS kita berada dalam ruangan atau kanopi yang lebat dan daerah kita dikelilingi oleh gedung tinggi maka sinyal yang diperoleh akan semakin berkurang sehingga akan sukar untuk menentukan posisi dengan tepat atau bahkan tidak dapat menentukan posisi.

Penggunaan GPS
Perangkat GPS menerima sinyal dari satelit dan kemudian melakukan perhitungan sehingga pada tampilan umumnya kita dapat mengetahui posisi (dalam lintang dan bujur), kecepatan, dan waktu. Disamping itu juga informasi tambahan seperti jarak, dan waktu tempuh. Posisi yang ditampilkan merupakan sistem referensi geodetik WGS-84 dan waktu merupakan referensi USNO (U.S. Naval Observatory Time).
GPS dipergunakan pada berbagai bidang antara lain, sistem navigasi pesawat, laut dan darat, pemetaan dan geodesi, survei, sistem penentuan lokasi, pertanian, eksplorasi sumber daya alam, dan masih banyak lagi. Teknologi GPS dapat digunakan oleh siapa saja, yang kita butuhkan hanya membeli perangkat penerima GPS dan selanjutnya informasi posisi dapat kita dapatkan tanpa membayar apapun.

Akurasi GPS
GPS memiliki dua tingkat ketelitian:
• Sistem posisi standar (standard positioning system / SPS)
SPS merupakan yang disediakan untuk umum (sipil). Tingkat akurasi yang dihasilkan adalah 100 m untuk posisi horisontal dan 150 meter untuk posisi vertikal.
• Sistem posisi presisi (precision positioning system / PPS)
PPS digunakan oleh Departemen Pertahanan AS dan tidak disediakan untuk umum.
Sejak Mei 2000, Pemerintah AS telah meningkatkan akurasi untuk SPS dengan menon-aktifkan SA (selective availability) hingga 20 meter untuk posisi horisontal.

Perangkat GPS
Perangkat GPS ada bermacam-macam dan umumnya tergantung dari tujuan dan aktivitas yang akan kita lakukan. GPS untuk udara (aviation GPS) akan berbeda arsitekturnya dengan yang akan kita gunakan untuk navigasi di darat/mobil. Secara umum perangkat GPS dibagi menjadi 3 (tiga) fungsi yaitu navigasi udara (aviation), laut (marine) dan darat (land).
GPS itu bukan Kompas magnetik, kecuali disebutkan bahwa perangkat GPS tersebut memiliki fungsi sebagai kompas magnetik sehingga anda tahu dimana arah Utara. Namun demikian GPS dapat memberitahu arah mana kita BERGERAK, sehingga kita dapat mengetahui dimana arah Utara. Apabila anda tidak bergerak, maka arah yang ditunjukkan kemungkinan benar SALAH.
Ada beberapa vendor GPS yang tersedia, diantaranya Garmin, Magellan, Trimble, dan Leica. Hal yang paling penting adalah, apapun perangkat GPS yang dibeli, pastikan bahwa perangkat tersebut memiliki 12 channel penerima untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Berbagai tipe GPS telah banyak tersedia di pasaran dengan berbagai varian untuk memenuhi segmen-segmen (kebutuhan) tertentu. Jika pilihan anda jatuh pada tipe GPS yang bisa menampilkan peta secara visual, pastikan dulu apakah telah ada peta pendukung yang memadai untuk wilayah dimana perangkat GPS tersebut akan anda pergunakan.

Kelebihan GPS
1. Gps untuk navigasi
Aplikasi gps di bidang militer pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa bagian misalnya, pemetaan (penentuan posisi titik-titik target terutama pada masalah topografi angkatan darat, pencitraan, foto udara, dan beberapa analisis spasial yang ditujukan untuk mendukung perencanaan operasi), navigasi, tracking (monitoring atau pemantauan), atau bahkan sebagai tools penuntun posisi-posisi sasaran peluru kendali, rover, uav, dan auv cthny bisa di lihat di toko gps. Navigasi sering kali dilakukan oleh personel militer yang sedang menempuh perjalanan dari suatu tempat ke tempat-tempat lain yang menjadi targetnya. Oleh karena itu, dengan mengkombinasikan peta, kompas, dan gps (receiver), maka proses navigasi menjadi lebih mudah dan menyenangkan bagi siapapun.
Demikian pula bagi personel militer yang bergerak dengan menggunakan platform (kendaraan), bila menggunakan peta (terutama dijital) dan gps (receiver), navigasinya menjadi jauh lebih mudah, menyenangkan, dan cepat

2. Solusi Tracking System di Bidang Militer
Penggunaan receiver GPS sangat bermanfaat bagi individu atau kelompok individu (termasuk kelompok individu yang tergabung di dalam satu platform kendaraan militer) yang bernavigasi (baik melalui medan dengan topografi yang sulit ditempuh seperti hutan tropis yang rapat, perbukitan, gurun pasir, hingga medan yang penuh dengan blok-blok bangunan dan gedung seperti pada saat terjadinya perang di perkotaan) untuk mencapai targetnya. Walaupun demikian, jika dikaitkan dengan kepentingan-kepentingan aktivitas-aktivitas di bidang militer yang lebih luas lagi dimana masalah koordinasi dan kerja sama antar-individu menjadi sangat penting, sistem navigasi semata nampaknya sudah tidak memadai. Pada sistem navigasi, setiap individu tidak dapat mengetahui posisi individu-individu yang lain yang berada di luar jangkauan visualnya.
Oleh karena itu, kemudian dikembangkan suatu tracking system (sistem monitoring atau pemantauan) sebagai salah satu solusi untuk permasalahan di bidang militer. Dengan sistem ini, setiap individu atau kelompok individu (baik yang berkendaraan maupun yang tidak) yang terlibat di dalam aktivitas militer dilengkapi dengan sebuah receiver GPS yang sudah terintegrasi dengan fasilitas komunikasi (dua arah) dan sebuah processor. Perangkat-perangkat ini dikemas kompak sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah sub-sistem mobile unit. Setiap mobile unit ini akan mengirimkan (baik secara periodik setiap interval waktu tertentu maupun berdasarkan permintaan atau interrogate) pesan, posisi, dan waktu ke base-station-nya. Sebelum dikirimkan, informasi (items) pesan, posisi, dan waktu (berikut informasi lain yang diambil dari sensor-sensor terpasang) ini terlebih dahulu diintegrasikan hingga menjadi suatu stream data.
Dengan demikian, sub-sistem base-station akan menerima banyak stream data dari berbagai sub-sistem mobile unit yang telah terdaftar. Setiap stream data yang diterima kemudian akan diekstrak hingga menjadi informasi (items) nomor pengenal (Id) individu atau kelompok, posisi, dan waktunya. Kemudian, posisi-posisi (berikut perubahannya) ini ditampilkan di atas peta dijital dalam bentuk simbol-simbol (manusia atau kendaraan) yang bergerak dari waktu-ke-waktu. Berdasarkan informasi inilah pengambil keputusan (misalnya seorang ‘Komandan’) dapat mengkoordinasikan setiap sub-sistem mobile unit-nya secara efektif, efisien, realtime, dan kemudian dapat melakukan rekonstruksi gerakan atau progress operasi militer yang telah dilakukan (mode replay atau playback). Sementara itu, hasil rekonstruksi berikut evaluasi gerakan operasi militer ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan yang sangat penting bagi perencanaan operasi berikutnya.
Dengan sistem seperti ini, diharapkan, beberapa permasalahan yang berhubungan dengan aktivitas-aktivitas militer seperti:
(1) pemantauan pergerakan kendaraan-kendaraan (armada) militer (terutama yang mengalami masalah)
(2) pemantauan personil-personil (terutama di garis depan)
(3) pemantauan logistik, dan
(4) koordinasi dan kerjasama team dapat diatasi dengan baik.
Kekurangan Gps :
• pengguna harus terlihat oleh satelit (tidak boleh berada dibawah bangunan)
• Penggunaan gps untuk mengetahui posisi yang mengandalkan setidaknya tiga satelit ini tidak selamanya akurat.
• Terkadang, dibutuhkan satu satelit untuk memperbaiki sinyal yang diterima. Ketidakakuratan posisi yang ditunjukkan
• Gps ini dipengaruhi oleh posisi satelit yang berubah dan adanya proses sinyal yang ditunda. Kecepatan sinyal gps ini juga seringkali berubah karena dipengaruhi oleh kondisi atmosfer yang ada produk gpsny bisa di lihat di toko gps. Selain itu, sinyal gps juga mudah berinteferensi dengan gelombang elektromagnetik lainnya
• interferensi oleh medan elektromagnetik lain, seperti sinar matahari contohnya, yang dapat mengubah keakuratan data ketika sampai di device.

Sabtu, 17 Oktober 2009

DESAIN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI BERBASIS WEB UNTUK VISUALISASI SCALA LEBAR DATA PHOTOGRAMMETRIC DAN CARTOGRAPHIC

A. Transformasi Dari File Vektor ke File SVG
Semenjak SVG diperkenalkan beberapa tahun lalu, ini juga sangat berpengaruh langsung pada teknik konversi, tool dan program tranformasi ke format SVG Banyak aplikasi di internet yang memberikan keuntungan terhadap user untuk menrubah dari data vector menggunakan aplikasi GIS ke format SVG. Bagian utama dari data GIS adalah format vektor sseperti file shape atau file cad, sehigga dia memerlukan tool konversi dengan cepat ke dalam bentuk SVG. Yang digunakan penulis dalam hal ini adalah CAD2SVG dari Savage Software. CAD2SVG dapat menkonversi dari DWG dan DXF ke dalam file SVG. Ada juga software lain seperti DNG2SVG dapat menkonversi dari format DNG ke
format SVG. Keduanya masih dapat di kompresi mejadi bentuk svgz yang dapat menyimpan 80%-90% dari file asliya. Untuk beberapa kasus dalam data GIS tidak hanya data berbentuk Point, Line, dan polygon, tapi juga terdapat beberapa data juga terdapat atribut dan nilainya. Data tersebut dapat di buat kedalam bentuk XML yang dikemas ke dalam metadata tags. Yang selanjutnya menggunakan teknik standar JavaScript data tersebut dapat ditampilkan. Jika tidak ada metadata dalam dokumen input maka tidak ada juga metadata tag dalam hasil konversi.

B. Pengenalan Scalable Vector Graphic – SVG
Scalable Vector Graphic (SVG) adalah bentuk baru format file grafik yang dikembangkan kedalam bentuk XML. SVG mampu membangun aplikasi web dan desian
web yang dinamis dari data real time denagn presesi struktur dan kontrol visual. Bahkan
dengan kemamapuan teknologi developer SVG dapat menciptakan generasi baru aplikasi
web berbasis data-driven, dan interaktif. SVG adalah text base sehingga mudah diperlajari dengan melihat strukturnya. JavaScript dan Document Object Model (DOM) juga mudah digunakan untuk menciptakan DHTML. Developer yang menggunakan JSP, ASP dan PHP dan HTML dapat dengan mudah membuat grapik dengan cara yang sama. Beberapa element grafik SVG dapat dimodifikasi untuk mengkontrol element HTML maupun SVG lain. Grafik yang terbentuk dari SVG dapat diskala tanpa mengurangi kualitas grafik dalam berbagai platform dan device. Catatan lain menggunakan SVG dapat mengurangi biaya maintenance. Sebagai contoh, tombol navigasi yang biasanya menggunakan fiel format raster, dengan SVG hanya menggunakan satu file. SVG juga dapat mengurangi noverload server dengan memperboleh kan client dalam render, jika client mempunyai resource yang minimal maka server seperti HandPhone atau PDA, maka server dapat melakukan proses pre-rendering dan mengoptimalkan content sebelum di kirim ke client. SVG dapat mensupport beberapa karakter Unicode untuk menampilkan text dari berbagai macam bahasa, secara vertikal, dan horisontal.

C. Konsep Aplikasi dan Arsitektur
Pertama menggunakan teknologi xml dengan menggabungkan lingkungan format tradisional dan gambar raster. Teknologi-teknologi dan format yang digunakan dan
untuk implemntasi dapat dilihat dalam Gambar 1. html dan SVG untuk merepresentasikan halam web, JPG dan SVG format untuk grafik dan JavaScript untuk interaksi user. Mulanya user memilih bangunan, kemudian akan menampilkan kampus secara umum. Seleksi dilakukan dengan cara mengklik eleman SVG. Langkah berikutnya user memilih lantai yang dinginkan dengan mengklik grafik dalam SVG elemen. Kemudian akan menampilkan dua gambar SVG, satu menampilkan detail kontruksi dan yang kedua informasi disembunyikan, akan ditampilkan jika ada event mouse over pada image tersebut.

D. Aplikasi Pemrograman dan Implementasinya
Sesi ini, akan diambil bagian dari screenshot aplikasi dan sebagian dari kode image SVG.
Dalam step B user memilih layer lantai yang secara virtual ingin dikujunginya, layar menampilkan dari ekterior bangunan dengan meletakkan pointer ke level yang diinginkan, langkah awal untuk menyeleksi lantai dalam gambar SVG. Image ini dapat di Zoom in dan Zoom Out, pan mengunakan menu popup menggunakan Adobe Viewer dengan mengklik dalam gambar SVG. Selama mengerakkan mouse diatas ruangan dari banguan itu, beberapa area seperti ruangan, area public akan di highlight.

Ruangan yang ter highlight ketika terseleksi oleh user. Dengan mengklik kiri di dalam highlight, maka halaman web baru akan muncul and menampilkan informasi tentang daerah yang terseleksi. Highlight sangat
mudah dimplementasikan menggunakan elemen “set” pada SVG di kombinasi dengan
“mouseover” dan “mouseout” dari script java.

Informasi akan ditampilkan ketika user memilih ruanagan tertentu. SVG mempunyai kelebihan untuk merepresentasikan informasi berbasis teks kepada user. Sebagai contoh ketika user menyeleksi bagian yang highlight pada area format SVG dan code SVG benar maka semua informasi tentang ruangan itu akan ditampilkan dalam karakter bahasa Yunani atau English. Dan dapat digunakan dalam berbagai bahasa. Pada gambar yang ditunjukkan diatas menggunakan bahasa Ingris “Telephone Number” maka teks akan muncul dalam halaman web atau ketika user memilih Yunani.

Dalam kasus ini halaman web akan memunculkan setelah user melakukan seleksi
dan ter-highltight dalam area SVG dan memerlukan gambar Raster. SVG mempunyai
elemen untuk menambah gamabar raster.


E. Penyebaran Data dan Interoperabilitas
SVG dan XML adalah bahasa yang user dapat “membaca” informasi yang berada pada file SVG. Informasi tentang geometri dan deskripsi tentang data, informasi ini dapat di
digunakan oleh aplikasi lain dengan user yang berbeda. Solusi nya adalah menggunakan
Geographycal Markup Language – GML. GML adalah XML standar yang di kembangkan oleh kosorsium GIS. Keuntungan menggunakan GML adalah mudah dimengerti ketika data geografi akan di transformasikan ke bermacam-macam lingkungan. Berdasaar teknologi standar elemen bahasa mark-up, pihak penerima akan mengerti arti masing-masing data komponen. Sehinga proses transformasinya tidak akan rusak. Kapanpun kita membicarakan soal interoperabilitas, saat kita menggunakan
format dan prosedure standar, maka pihak pemakai tidak akan kesulitan dalam menggunakan file tersebut.

F. Keuntungan
Keuntungan menggunakan teknologi XML selain mampu menyimpan data yang banyak juga mempunyai ukuran file yang kecil. User dengan mudah dapat di konversi dan
mudah di publikasikan dalam bentuk lain, seperti CAD, PDF atau standar dari W3C untuk grafik vector yang dapat di tampilkan dalam web.

Alternatif pendekatan untuk menghasilkan file SVG Hasil proses konversi ke SVG dapat di tampilkan dalam software gratis yang dapat juga di print, zoom, pan, copy dan berbagai keuntungan lain.

Karakteristik dari proses konversi adalah:
1. Sama dengan gambar aslinya
2. Ada opsi tentan scema warna, dengan standar background putih
3. Mengggunakan format kompresi SVGZ untuk pemindahan data
4. Terkonversi menjadi satu file
5. Semua data atribut akan mudah untuk di tangani dengan menggunakan metadata.
6. Software Viewer gratis
7. Dengan format XML, kita dapat denagn mudah untuk mengedit

Sabtu, 10 Oktober 2009

MOZILLA FIREFOX 3.5


MOZILLA FIREFOX 3.5

Melalui Firefox, Yayasan Mozilla betujuan untuk mengembangkan sebuah browser web yang kecil, cepat, simpel, dan sangat bisa dikembangkan (terpisah dari Mozilla Suite yang lebih besar). Firefox telah menjadi fokus utama perkembangan Mozilla bersama dengan client e-mail Mozilla Thunderbird, dan telah menggantikan Mozilla Suite sebagai rilis browser resmi Yayasan Mozilla. Di antara fitur populer Firefox adalah pemblokir pop-up yang sudah terpasang di dalamnya, dan sebuah mekanisme pengembangan (extension) untuk menambah fungsionalitas tambahan. Meskipun fitur-fitur ini sudah tersedia untuk beberapa lamanya di browser-browser lainnya seperti Mozilla Suite dan Opera, Firefox merupakan browser pertama yang mendapatkan penerimaan dalam skala sebesar ini. Firefox
ditargetkan untuk mendapat sekitar 10% pangsa pasar Internet Explorer keluaran Microsoft (browser paling populer dengan margin yang besar (per 2004) hingga tahun 2005, yang telah disebut oleh banyak orang sebagai tahun kembalinya “perang browser”.

Firefox telah mendapatkan perhatian sebagai alternatif kepada Internet Explorer sejak Explorer dikecam karena tuduhan ketidakamanannya—pihak yang setuju terhadap anggapan ini mengatakan Explorer tidak mengikuti standar Web, menggunakan komponen ActiveX yang sering membahayakan, dan kelemahannya terhadap pemasangan spyware dan malware dan kurangnya fitur-fitur yang dianggap pemakai Firefox penting. Microsoft sendiri telah merespons bahwa mereka tidak menganggap jika isu-isu mengenai keamanan dan fitur Explorer perlu dikhawatirkan.

Mozilla Firefox sekarang telah sampai ke versi 3.5. Pada versi 3.5 ini, Mozilla mempunyai fitur untuk mencegah hang. Fitur ini memungkin kita untuk mematikan tab dimungkin sebagai penyebab hang. Agar tidak terjadi hang selanjutnya .

Kelebihan dan Kekurangan

Ini dia versi teranyar yang kelompok 2 uji. Setelah mengeluarkan versi RC ( Release Candidate ) sampai tiga kali, akhirnya 1 juli 2009 Mozilla mengeluarkan versi finalnya.

Yang langsung terasa adalah kecepatannya menampilkan halaman, jauh lebih cepat dari Firefox versi 3. Hasil ulasan di CNET melaporkan kalau kecepatannya bisa dua kali lebih cepat. Itu karena adanya mesin TraceMonkey JavaScript yang bisa melakukan render terhadap aplikasi web lebih cepat. Plus adanya mesin Gecko untuk melakukan render halaman situs web. Tapi, dari uji coba yang dilakukan oleh PC Plus, FireFox 3.5 ini masih kalah cepat ketimbang Chrome 2 dan safari 4.

Dari segi tampilan tidak jauh berbeda jauh, tidak seperti safari yang perubahan dari versi beta Safari 4 ke versi finalnya sangat terasa. Dari versi 3 pun, FireFox 3.5 ini tiada perubahan yang berarti, kecuali kalau anda akses menu [Tools]. Di situ terdapat pilihan baru yakni Start Private Browsing].

Firefox juga punya fitur untuk mencegah Hang setelah terjadi hang. Cerita nya begini, ketika dicoba, firefox sempat hang sampai harus dimatikan lewat task manager. Setelah dimatikan, FireFox dijalankan lagi. Di halaman yang muncul, kita bisa memilih untuk mematikan tab yang kita curigai penyebab firefox hang sebelumnya agar firefox tidak hang lagi.

Jadi, ada lagi fitur baru. Fitur ini, dari namanya sudah jelas. Berfungsi agar Firefox menjaga kerahasiaan saat penggunanya berinternet. Firefox tidak akan merekam halaman situs web yang dikunjungi ke dalam history, tidak akan menyimpan cookies dan berbagai hal lain. Fitur baru ini adalah Geolocation. Sesungguhnya Geolocation ini punya Google. Secara otomatis fitur ini akan aktif.

Masih berhubungan dengan privasi saat browsing, Firefox 3.5 punya fitur privasi yang dapat dapat kita tentukan apa saja yang kita rahasiakan. Kita bisa memilih cookies, history, atau bookmark. Semua itu dapat dilakukan di bawah menu Tools.

Berbicara mengenai add-an, Firefox ini memang unggul. Banyak add-on untuk Firefox sehingga fungsi firefox bisa diklik.

Perang Dunia browser

Browser pun punya sejarah peperangan begini sejarahnya

Persaingan antar browser seperti pertempuran yang sangat sengit. Di awal 1990-an, saat Tim Berners Lee menemukan world wide web, ia meluncurkan Nexus, browser pertama untuk menjelajah dunia maya. Setahun kemudian, muncullah berbagai browser – browser baru. Ada yang berbasis teks saja, ada pula yang berbasis grafis. Nama-nama yang bisa disebut adalah ViolaWWW, Erwise, MidasWWW, dan MacWWW atau samba.

Tahun 1993, hadir pula browser-browser baru seperti Cello, Arena, dan Lynx. Tetapi yang paling populer adalah Mosaic, browser multi platform buatan NCSA. Beragamnya pilihan browser membuat produsen mulai berkompetisi untuk meraih pangsa pasar pengguna internet yang makin banyak.

I. Perang Dunia Browser I

Mosaic, meski bukan browser pertama yang berhasil menggabungkan antara grafis dan teks dalam satu jendela, merupakan browser yang mempopulerkan internet dan browser pertama yang memudahkan pengguna awam untuk melakukan instalasi. Popularitas mosaic di tahun 1994, mulai menghadapi ancaman dari browser baru. Adalah IBM Web Explorer, Navipress, Slipknot, Mac Web, IBrowse, dan yang paling mengancam adalah Netscape Navigator. Browser terakhir ini terus meraih minat pengguna karena kecanggihan dan fungsi yang lebih dari sekedar browser karena tambahan fitur klien e-mail, buku alamat, dan editor HTML. Segera Netscape menjadi browser mayoritas.

Perang browser sebenarnya dimulai dari tahun 1995. Ketika itu, Microsoft mendapatkan lisensi Mosaic untuk digunakan sebagai inti dari Internet Explorer 1.0 yang hadir bersama Windows 95 Plus Pack. Ketika itu, Agustus 1995. Sampai akhir tahun, menurut statistik Dataquest, Netscape digunakan oleh 80,1 persen pengguna internet, sedangkan Internet Explorer hanya dipakai sebanyak 2,9 persen pasar.

Kedua browser lalu bersaing ketat meninggalkan browser lainnya. Dengan Internet Explorer 3 yang hadir tahun 2006 dan Internet Explorer 4 di Oktober 1997, Microsoft berhasil menaikkan total pengguna menjadi 20 dan 39,4 persen. Meski Netscape juga terus meluncurkan update dengan Netscape 3.0 dan 4.0 di kisaran waktu tersebut. Jumlah penggunanya terus tergerus ke 73 dan 57,6 persen pasar.

Tahun krisis bagi perang dunia browser pertama terjadi di tahun 1998. Di awal tahun, Internet Explorer baru menguasai 39,67 persen, sementara Netscape 57,63 persen. Tetapi setiap kuartal, pengguna IE terus bertambah dan puncaknya di kurtal keempat, Microsoft berhasil membalikkan keadaan dan menjadi mayoritas dengan 50,43 persen berbanding 46,87 persen. Grafiknya terus meningkat, sementara Netscape terus menurun sampai akhirnya 1 Maret 2008, Netscape menyerah total. Saat itu total pengguna browser Netscape di seluruh dunia tinggal 0,5 persen saja.

II. Perang Dunia Browser II

Setelah dinyatakan “kalah” oleh Internet Explorer, Netscape kemudian melepas kode pembuatnya ( Source Code ) menjadi open source. Langkah ini kemudian menjurus pada didirikannya Mozilla Foundation. Pengembangan dilanjutkan. Bundle aplikasi lengkap Netscape di pecah hingga menjadi satu browser saja. Meski begitu, berbagai fitur penyegaran ditambahkan seperti menjelajah internet dengan sistem tab dan adanya kolom pencarian. Awalnya browser baru buatan Mozilla tersebut dinamakan Phoenix. Tetapi berhubung masalah hak paten, namanya kemudian diubah menjadi FireBird, dan kemudian Firefox. Akhirnya, 9 November 2004, Firefox 1.0 resmi beredar.

Akhir 2004, saat Internet Explorer masih mendominasi dengan 91,80 persen pasar dan Netscape masih memiliki 2,83 persen penggemar, Firefox berhasil menarik perhatian. Dalam waktu singkat, penggunanya sudah mencapai 4,06 persen dan terus menunjukkan grafik peningkatan yang signifikan.

Sampai kuartal kedua 2009, menurut data NetAplications, pengguna Firefox di seluruh dunia sudah mencapai 22,56 persen. Pengguna Internet Explorer 65,80 persen. Tidak seperti perang browser pertama yang hanya diramaikan dua browser, persaingan kali ini cukup ramai. Internet Explorer dan Firefox juga bersaing dengan Safari buatan Apple, Opera buatan Opera Software, dan Chrome browser buatan raksasa mesin pencari Google.

Browser tersebut paling akhir ini sukses meraih penigkatan pesat jika dihitung dari jumlah pengguna. Belum genap setahun, masih menurut data NetAplications, pengguna browser tersebut di seluruh dunia sudah melewati 1,5 persen. Raihan ini sudah melewati Opera, browser yang sejak diluncurkan pertama kali di tahun 1996 berkutat di kisaran 1 persen pengguna.

Pengguna Safari pun meningkat dengan pesat sejak munculnya Safari 4. Memang, persaingan terketat masih antara Internet Explorer dan Firefox. Tapi Safari, Opera dan Chrome hadir dengan sejumlah fitur menarik dan inovatif sehingga mereka tak bisa dikesampingkan.

MOZILLA FIREFOX 3.5

Melalui Firefox, Yayasan Mozilla betujuan untuk mengembangkan sebuah browser web yang kecil, cepat, simpel, dan sangat bisa dikembangkan (terpisah dari Mozilla Suite yang lebih besar). Firefox telah menjadi fokus utama perkembangan Mozilla bersama dengan client e-mail Mozilla Thunderbird, dan telah menggantikan Mozilla Suite sebagai rilis browser resmi Yayasan Mozilla. Di antara fitur populer Firefox adalah pemblokir pop-up yang sudah terpasang di dalamnya, dan sebuah mekanisme pengembangan (extension) untuk menambah fungsionalitas tambahan. Meskipun fitur-fitur ini sudah tersedia untuk beberapa lamanya di browser-browser lainnya seperti Mozilla Suite dan Opera, Firefox merupakan browser pertama yang mendapatkan penerimaan dalam skala sebesar ini. Firefox
ditargetkan untuk mendapat sekitar 10% pangsa pasar Internet Explorer keluaran Microsoft (browser paling populer dengan margin yang besar (per 2004) hingga tahun 2005, yang telah disebut oleh banyak orang sebagai tahun kembalinya “perang browser”.

Firefox telah mendapatkan perhatian sebagai alternatif kepada Internet Explorer sejak Explorer dikecam karena tuduhan ketidakamanannya—pihak yang setuju terhadap anggapan ini mengatakan Explorer tidak mengikuti standar Web, menggunakan komponen ActiveX yang sering membahayakan, dan kelemahannya terhadap pemasangan spyware dan malware dan kurangnya fitur-fitur yang dianggap pemakai Firefox penting. Microsoft sendiri telah merespons bahwa mereka tidak menganggap jika isu-isu mengenai keamanan dan fitur Explorer perlu dikhawatirkan.

Mozilla Firefox sekarang telah sampai ke versi 3.5. Pada versi 3.5 ini, Mozilla mempunyai fitur untuk mencegah hang. Fitur ini memungkin kita untuk mematikan tab dimungkin sebagai penyebab hang. Agar tidak terjadi hang selanjutnya .

Kelebihan dan Kekurangan

Ini dia versi teranyar yang kelompok 2 uji. Setelah mengeluarkan versi RC ( Release Candidate ) sampai tiga kali, akhirnya 1 juli 2009 Mozilla mengeluarkan versi finalnya.

Yang langsung terasa adalah kecepatannya menampilkan halaman, jauh lebih cepat dari Firefox versi 3. Hasil ulasan di CNET melaporkan kalau kecepatannya bisa dua kali lebih cepat. Itu karena adanya mesin TraceMonkey JavaScript yang bisa melakukan render terhadap aplikasi web lebih cepat. Plus adanya mesin Gecko untuk melakukan render halaman situs web. Tapi, dari uji coba yang dilakukan oleh PC Plus, FireFox 3.5 ini masih kalah cepat ketimbang Chrome 2 dan safari 4.

Dari segi tampilan tidak jauh berbeda jauh, tidak seperti safari yang perubahan dari versi beta Safari 4 ke versi finalnya sangat terasa. Dari versi 3 pun, FireFox 3.5 ini tiada perubahan yang berarti, kecuali kalau anda akses menu [Tools]. Di situ terdapat pilihan baru yakni Start Private Browsing].

Firefox juga punya fitur untuk mencegah Hang setelah terjadi hang. Cerita nya begini, ketika dicoba, firefox sempat hang sampai harus dimatikan lewat task manager. Setelah dimatikan, FireFox dijalankan lagi. Di halaman yang muncul, kita bisa memilih untuk mematikan tab yang kita curigai penyebab firefox hang sebelumnya agar firefox tidak hang lagi.

Jadi, ada lagi fitur baru. Fitur ini, dari namanya sudah jelas. Berfungsi agar Firefox menjaga kerahasiaan saat penggunanya berinternet. Firefox tidak akan merekam halaman situs web yang dikunjungi ke dalam history, tidak akan menyimpan cookies dan berbagai hal lain. Fitur baru ini adalah Geolocation. Sesungguhnya Geolocation ini punya Google. Secara otomatis fitur ini akan aktif.

Masih berhubungan dengan privasi saat browsing, Firefox 3.5 punya fitur privasi yang dapat dapat kita tentukan apa saja yang kita rahasiakan. Kita bisa memilih cookies, history, atau bookmark. Semua itu dapat dilakukan di bawah menu Tools.

Berbicara mengenai add-an, Firefox ini memang unggul. Banyak add-on untuk Firefox sehingga fungsi firefox bisa diklik.

Perang Dunia browser

Browser pun punya sejarah peperangan begini sejarahnya

Persaingan antar browser seperti pertempuran yang sangat sengit. Di awal 1990-an, saat Tim Berners Lee menemukan world wide web, ia meluncurkan Nexus, browser pertama untuk menjelajah dunia maya. Setahun kemudian, muncullah berbagai browser – browser baru. Ada yang berbasis teks saja, ada pula yang berbasis grafis. Nama-nama yang bisa disebut adalah ViolaWWW, Erwise, MidasWWW, dan MacWWW atau samba.

Tahun 1993, hadir pula browser-browser baru seperti Cello, Arena, dan Lynx. Tetapi yang paling populer adalah Mosaic, browser multi platform buatan NCSA. Beragamnya pilihan browser membuat produsen mulai berkompetisi untuk meraih pangsa pasar pengguna internet yang makin banyak.

I. Perang Dunia Browser I

Mosaic, meski bukan browser pertama yang berhasil menggabungkan antara grafis dan teks dalam satu jendela, merupakan browser yang mempopulerkan internet dan browser pertama yang memudahkan pengguna awam untuk melakukan instalasi. Popularitas mosaic di tahun 1994, mulai menghadapi ancaman dari browser baru. Adalah IBM Web Explorer, Navipress, Slipknot, Mac Web, IBrowse, dan yang paling mengancam adalah Netscape Navigator. Browser terakhir ini terus meraih minat pengguna karena kecanggihan dan fungsi yang lebih dari sekedar browser karena tambahan fitur klien e-mail, buku alamat, dan editor HTML. Segera Netscape menjadi browser mayoritas.

Perang browser sebenarnya dimulai dari tahun 1995. Ketika itu, Microsoft mendapatkan lisensi Mosaic untuk digunakan sebagai inti dari Internet Explorer 1.0 yang hadir bersama Windows 95 Plus Pack. Ketika itu, Agustus 1995. Sampai akhir tahun, menurut statistik Dataquest, Netscape digunakan oleh 80,1 persen pengguna internet, sedangkan Internet Explorer hanya dipakai sebanyak 2,9 persen pasar.

Kedua browser lalu bersaing ketat meninggalkan browser lainnya. Dengan Internet Explorer 3 yang hadir tahun 2006 dan Internet Explorer 4 di Oktober 1997, Microsoft berhasil menaikkan total pengguna menjadi 20 dan 39,4 persen. Meski Netscape juga terus meluncurkan update dengan Netscape 3.0 dan 4.0 di kisaran waktu tersebut. Jumlah penggunanya terus tergerus ke 73 dan 57,6 persen pasar.

Tahun krisis bagi perang dunia browser pertama terjadi di tahun 1998. Di awal tahun, Internet Explorer baru menguasai 39,67 persen, sementara Netscape 57,63 persen. Tetapi setiap kuartal, pengguna IE terus bertambah dan puncaknya di kurtal keempat, Microsoft berhasil membalikkan keadaan dan menjadi mayoritas dengan 50,43 persen berbanding 46,87 persen. Grafiknya terus meningkat, sementara Netscape terus menurun sampai akhirnya 1 Maret 2008, Netscape menyerah total. Saat itu total pengguna browser Netscape di seluruh dunia tinggal 0,5 persen saja.

II. Perang Dunia Browser II

Setelah dinyatakan “kalah” oleh Internet Explorer, Netscape kemudian melepas kode pembuatnya ( Source Code ) menjadi open source. Langkah ini kemudian menjurus pada didirikannya Mozilla Foundation. Pengembangan dilanjutkan. Bundle aplikasi lengkap Netscape di pecah hingga menjadi satu browser saja. Meski begitu, berbagai fitur penyegaran ditambahkan seperti menjelajah internet dengan sistem tab dan adanya kolom pencarian. Awalnya browser baru buatan Mozilla tersebut dinamakan Phoenix. Tetapi berhubung masalah hak paten, namanya kemudian diubah menjadi FireBird, dan kemudian Firefox. Akhirnya, 9 November 2004, Firefox 1.0 resmi beredar.

Akhir 2004, saat Internet Explorer masih mendominasi dengan 91,80 persen pasar dan Netscape masih memiliki 2,83 persen penggemar, Firefox berhasil menarik perhatian. Dalam waktu singkat, penggunanya sudah mencapai 4,06 persen dan terus menunjukkan grafik peningkatan yang signifikan.

Sampai kuartal kedua 2009, menurut data NetAplications, pengguna Firefox di seluruh dunia sudah mencapai 22,56 persen. Pengguna Internet Explorer 65,80 persen. Tidak seperti perang browser pertama yang hanya diramaikan dua browser, persaingan kali ini cukup ramai. Internet Explorer dan Firefox juga bersaing dengan Safari buatan Apple, Opera buatan Opera Software, dan Chrome browser buatan raksasa mesin pencari Google.

Browser tersebut paling akhir ini sukses meraih penigkatan pesat jika dihitung dari jumlah pengguna. Belum genap setahun, masih menurut data NetAplications, pengguna browser tersebut di seluruh dunia sudah melewati 1,5 persen. Raihan ini sudah melewati Opera, browser yang sejak diluncurkan pertama kali di tahun 1996 berkutat di kisaran 1 persen pengguna.

Pengguna Safari pun meningkat dengan pesat sejak munculnya Safari 4. Memang, persaingan terketat masih antara Internet Explorer dan Firefox. Tapi Safari, Opera dan Chrome hadir dengan sejumlah fitur menarik dan inovatif sehingga mereka tak bisa dikesampingkan.

CARA KERJA WEB

Web adalah salah satu cara untuk mendapatkan sebuah informasi dengan mudah, yaitu dengan terhubungnya suatu jaringan internet yang memiliki IP address. Untuk mengaksesnya, dibutuhkan suatu aplikasi sebagai penjelajah web yang sering disebut web browser. Pada web browser ini, kita dapat mengetikkan data yang ingin kita cari di bagian URL. Misalnya http://www.andyproval.blogspot.com. Setelah permintaan tersebut sampai ke Web server, maka web browser akan meneruskannya ke alamat dari situs yang diinginkan.Web server akan mencarikan request dari client di file-file situs tujuan tersebut. Setelah didapat maka Web server akan memberikan informasi dari request tersebut ke computer client yang ditampilkan ke dalam web browser. Proses selanjutnya juga sama sampai ending oleh user internet.

Jumat, 20 Maret 2009

Menciptakan Sebuah Kelas Virtual dengan swing java applet

A. KARAKTERISTIK

Sistem kelas virtual yang saya ulas disini
sepintas mirip dengan sistem chat tetapi dengan
beberapa kontrol tambahan untuk menunjang
kelancaran proses pengajaran di sistem ini.
Sistem ini berdasarkan java applet dengan alasan
untuk menunjang kelancaran komunikasi secara
real time dan mempermudah akses dari berbagai
macam sistem operasi yang berbeda, asalkan
tersedia browser dengan java enabled, sistem ini
bisa di akses.

Interface Applet yang saya pakai disini
berdasarkan komponen swing yang lebih kaya
fasilitas di bandingkan komponen AWT,
perbandingan singkat antara kedua komponen
tersebut bisa dilihat di sub bab 3.4 dan juga di
alamat berikut ini:

Di dalam sistem, user dibagi menjadi 3 macam,
yaitu : pengajar, murid dan pengunjung.
Pembedaan ini di maksudkan hanya untuk
mengatur hak hak tiap user didalam kelas.
Pengajar atau bisa kita sebut sebagai
tutor/moderator mempunyai hak yang paling
tinggi untuk mengatur kelas, sedangkan
pengunjung mempunyai hak yang paling rendah.
Salah satu kontrol yang cukup menarik disini,
adalah kontrol diskusi dalam artian setiap murid
di dalam kelas tidak bisa seenaknya mengajukan
pertanyaan atau berkomentar tanpa minta ijin
dahulu dari pengajar atau tutor (moderator). Hal
ini dimaksudkan supaya komunikasi yang terjadi
di dalam kelas tersebut menjadi lebih mudah
diikuti dan pembicaraan menjadi lebih fokus.

Beberapa fitur yang lain dari system ini :

• adanya fasilitas pesan personal (private
message) antar user di dalam kelas
tersebut, (lihat 4.4.6)

• fasilitas yang memungkinkan
berlangsungnya kelas parallel (lihat
4.4.3)

• fasilitas untuk merubah format teks dan
ukurannya, serta emoticons/smileys.

• fasilitas menampilkan gambar di dalam
diskusi kelas yang sedang
berlangsung.(lihat 4.4.4)

• Sistem pengarsipan pesan (lihat 4.4.5)

• melihat foto dari user lain.

• hyperteks link, dimana jika kita klik link
tersebut akan muncul di dalam
lingkungan sistem kelas virtual(applet)
ataupun di browser terpisah (lihat 4.4.4).

B. SKENARIO KELAS VIRTUAL

Karena sistem ini pada dasarnya berbasis pada
sistem chat, maka secara umum skenarionya ada
lah sama dengan sistem chat tersebut, dengan
sedikit pengecualian berikut :

Pada saat user murid atau pengunjung masuk ke
dalam kelas virtual, secara default mereka
mempunyai hak berbicara yang sama dengan
lainnya, tanpa batasan, seperti sebuah kelas
tanpa guru, mereka bisa mengobrol dan
ngerumpi sebebasnya.

Akan tetapi begitu ada user pengajar masuk ke
dalam kelas maka pengajar untuk mempunyai
wewenang untuk mencabut hak bicara dan hak
menggunakan fasilitas kelas virtual dari user
murid dan pengunjung, dan bisa memberikan
hak hak itu kembali ke user tertentu atau semua
user.

Bisa terjadi kemungkinan satu user memasuki
beberapa kelas yang berbeda, di satu kelas dia
tidak punya hak bicara dan hak memakai
fasilitas kelas virtual, akan tetapi di kelas
lainnya, dia mempunyai semua hak tersebut.

Saya sudah menjelaskan sedikit gambaran
tentang sistem kelas virtual ini, sekarang mari
kita masuk ke bagian berikutnya yaitu
pembahasan tentang alat yang saya pakai yaitu
bahasa pemrograman Java.


C. PENGERTIAN TENTANG JAVA

C.1. karakteristik Java

1. Java adalah bahasa berorientasi obyek: satu
program Java bukanlah terdiri dari beberapa
prosedur yang saling berhubungan, akan
tetapi merupakan gabungan dari struktur
data yang kita sebut obyek. Setiap obyek
terdiri dari data data dan metode metode
(satu fungsi atau prosedur, kita sebut
metode di Java) untuk memanipulasi data.

2. Java adalah bahasa yang diterjemahkan
(interpreted): instruksi sistem JVM(Java
Virtual Machine) menterjemahkan bahasa
Java ke dalam bahasa yang di mengerti oleh
mesin.

3. Java adalah bahasa yang bisa di pakai di
mana saja (portable): dari kenyataan bahwa
Java adalah bahasa yang bisa di
terjemahkan, berarti pula Java merupakan
bahasa yang dapat di jalankan di berbagai
macam platform dengan syarat Virtual
Machine (JVM) terinstall di tempat tersebut.
Kita kenal jargon ini dengan WORA (Write
Once – Run Anywhere)

Diatas adalah karakteristik yang paling penting
Selain itu masih banyak lagi gambaran tentang
karakteristik karakteristik yang lain dari Java
dan bisa kita temukan di alamat ini :
C.2. Java Virtual Machine (JVM)

Java adalah bahasa yang bisa disebut compiled
dan interpreted. Di bahasa pemrograman yang
lain, biasanya hasil kompilasi dari program akan
berbentuk satu file biner yang hanya bisa di
mengerti oleh satu jenis mesin/prosesor tertentu
dan tidak di kenali oleh mesin yang lain.
Sebaliknya di Java, hasil kompilasi akan
berbentuk satu file dalam bahasa intermediate
antara kode biner(mesin) dan kode yang bisa
kita baca. File intermediate itu nantinya akan di
terjemahakan oleh sebuah “Java Virtual
Machine” .

JVM ini sudah termasuk sebagai pelengkap dari
distribusi browser browser terbaru yang ada di
pasaran. Untuk aplikasi berbasis AWT, JVM
sudah lebih dari cukup untuk menjalankannya,
akan tetapi untuk aplikasi berbasis Interface
swing, masih diperlukan penterjemah lainnya
yang kita sebut sebagai “Java Plug-In”
dimana untuk distribusi terbaru Java, Plug In ini
sudah termasuk dalam paket Java 2 Runtime
Environment.

C.3. Java Development Kit (JDK)

Java Development Kit yang sering disingkat
menjadi JDK adalah sekumpulan alat alat
untuk menunjang pengembangan dan pembuatan
program Java sederhana yang didistribusikan
secara gratis oleh Sun Microsystem. Alat alat itu
antara lain adalah:

1. javac : kompilator program java

2. java : penterjemah dan eksekutor program
java (virtual machine) bertype aplikasi

3. appletviewer : eksekutor program java
bertipe applet.

4. jdb : debuger program java

5. javap : dekompilator program java,

6. jar : kompresor dari class java.

7. javadoc : generator dokumentasi program
java.

Saat ini ada beberapa versi dari JDK untuk
setiap platform yang berbeda (Linux, Solaris,
Windows, dll)

1. versi 1.0 kompatibel dengan Java 1.0.
Meskipun hampir semua browser saat ini
mendukung Java 1.0, tetapi tetap disarankan
untuk menggunakan JDK versi 1.1.x untuk
pengembangan applet

2. versi 1.1.x kompatibel dengan Java 1.1

3. versi 1.2.x dan seterusnya sampai yang
terakhir versi 1.4.2 kompatibel dengan Java
2 yang di berikan kepada komponen tersebut, dan
lainnya.

Di sisi user, perbedaannya sangat besar.
Tampilan dari komponen swing berbeda jauh
dengan tampilan dari komponen AWT. Di sisi
konseptor Swing merupakan pilihan yang ideal
karena dia berisi lebih banyak komponen di
bandingkan AWT. Merupakan hal yang wajar
jika AWT lebih cepat di aksesnya dibandingkan
dengan Swing karena selain mempunyai lebih
banyak komponen, Swing mempunyai metoda
yang lebih rumit dalam mengatur perilaku setiap
komponennya.

Untuk aplikasi kelas virtual ini, kita memakai
Interface swing.

C.4. Mengapa Java? Mengapa Applet ?

Java adalah bahasa pemrograman yang punya
reputasi yang bagus dalam pengembangan
aplikasi berbasis web. Banyak pengembang/programer membuat aplikasi
berbasis web dengan menggunakan Java. Salah
satu keuntungan dari java adalah penggunaan
applet yang sangat cocok di pakai sebagai alat
komunikasi secara real time dan terintegrasi di
dalam browser, mempermudah akses dari semua
user.

Selain itu Applet mempunyai keuntungan (di
bandingkan aplikasi) :

1. distribusi yang mudah lewat internet/intranet

2. mudah dalam melakukan perawatan karena
software tersentralisasi.

3. mudah di update/upgrade.

Akan tetapi selain keunggulan keunggulan diatas,
Applet juga mempunyai keterbatasan
diantaranya adalah keterbatasan kemampuan
untuk membaca dan menulis dari/ke hard disk
komputer kita. Hali ini wajar karena memang
applet di disain untuk berterintegrasi dengan
halaman web, yang bisa datang dari sumber
yang tidak kita kenal, sehingga pembatasan
tingkat keamanan di Applet cukup tinggi di
bandingkan dengan Aplikasi.

Di kelas virtual ini , saya melakukan perubahan
setting keamanan applet, sehingga applet
tersebut bisa membaca image/gambar dari disk
lokal dan menampilkannya di dalam kelas
virtual (lihat 4.2)

D. PRESENTASI KELAS VIRTUAL
D.1. Kode Sumber dari Kelas Virtual

Kode sumber dari kelas virtual dibagi menjadi 3
bagian yaitu :
1. Bagian utama, yang mengatur komposisi
tampilan, komunikasi antar user dan
user-server, pengaturan user, pengaturan
komposisi teks untuk di tampilkan. Bagian
ini terdiri dari 5 file berikut.

• AppletClient.java:

• ChatServer.java

• ClientHandler.java

• Message.java

• HTMLFormatter.java

2. Bagian tambahan, yang berfungsi untuk
membaca file(terutama image/gambar) dan
menampilkannya di kelas virtual. Bagian ini
terdiri dari 4 file berikut :

• ImageFileView.java

• ImageFilter.java

• ImagePreview.java

• Utils.java

3. Bagian tampilan atau theme, yang berfungsi
untuk mengatur theme/skins/tampilan dari
kelas virtual. Bagian ini terdiri dari 5 file
berikut :

• AquaTheme.java

• CharcoalTheme.java

• ContrastTheme.java

• EmeraldTheme.java

• RubyTheme.java

Data yang dipakai sebagai masukan di paramater
Applet 6 perubah(variabel) yaitu :

1. nama user :

2. jenis user (pengajar, murid atau
pengunjung) :

3. nama kelas :

4. nomer identitas dari kelas :

5. letak tempat di mana tersimpan foto
user :

6. nomer port yang digunakan :

variabel diatas tidaklah baku, kita bisa
melakukan modifikasi terhadap kode sumber
dari kelas virtual. Saya membuatnya dengan
sistem cepat dan mengutamakan berfungsinya
sistem kelas virtual, sedangkan proses
pengambilan data sebagai variabel kelas virtual
bisa kita modifikasikan sendiri, baik melalui
pengambilan data dari database ataupun input
data manual dari user.

D.2. Modifikasi Sistem Keamanan
Applet (Signed Applet)

Seperti kita ketahui diatas jika kita bekerja
dilingkungan applet, maka kita akan banyak
mendapatkan keterbatasan karena sistem
keamanan dari applet yang didisain sedemikian
rupa sehingga membatasi kita dalam melakukan
operasi operasi tertentu. Contoh operasi operasi
tersebut antara lain adalah operasi clipboard (cut,
copy, paste), koneksi ke server database melalui
JDBC, membaca dan menulis dari/ke harddisk
user, dan lain lainnya

Karena kelas virtual membutuhkan operasi
operasi diatas terutama operasi clipboard dan
memasukkan gambar dari harddisk komputer
user., maka karena itu kita harus memodifikasi
sistem keamanan dari applet. Applet hasil
modifikasi ini di kenal dengan nama “Signed
Applet”

Signed Applet akan menghasilkan satu file
sertifikat *.cer. File sertifikat ini berisi informasi
tentang modifikasi yang sudah kita lakukan
terhadap sistem keamanan kelas virtual. Pada
saat user masuk ke kelas virtual untuk pertama
kalinya, maka oleh browser dia akan diminta
untuk memberikan autorisasi dan kepercayaan
kepada sistem kelas virtual untuk berjalan di
komputer kita ( memberikan autorisasi berarti
memperbolehkan Applet melakukan operasi
operasi yang disebut diatas ).