Jumat, 20 November 2009

Perkembangan Wi-fi

WIRELESS
1) Pengertian Wireless
Wireless merupakan teknologi yang bertujuan untuk menggantikan kabel yang menghubungkan terminal komputer dengan jaringan, dengan begitu computer dapat berpindah dengan bebas dan tetap dapat berkomunikasi dalam jaringan dengan kecepatan transmisi yang memadai. Wireless LAN distandarisasi oleh IEEE dengan kode 802.II b yang bertujuan untuk menyamakan semua teknologi nirkabel yang digunakan dibidang computer dan untuk menjamin interoperabilitas antara semua product –product yang menggunakan standar ini.
Standar Wireless LAN
1. 802.11 Standar dasar WLAN yang mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2 Mbps
2. 802.11a Standar High Speed WLAN untuk 5GHz band yang mendukung transfer data hingga 54 Mbps
3. 802.11b Standar WLAN untuk 2.4GHz yang mendukung transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps
4. 802.11e Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua 802.11e interface radio IEEE WLAN
5. 802.11f Mendefenisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi beberapa vendor yang mendistribusikan WLAN
6. 802.11g Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk kecepatan transfer data hingga 54 Mbps
7. 802.11h Mendefenisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di Eropa dan Asia Pasifik
8. 802.11i Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untuk mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan enkripsi
9. 802.11j Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk standar 802,11a di Jepang



2) Perkembangan Wireless
Hotspot
Hotspot merupakan coverage area yang dimiliki access point agar komputer dengan perangkat wireless disekitar dapat terkoneksi internet. Hotspot menyediakan layanan wireless LAN dan internet secara gratis maupun dengan biaya. Area Hotspot biasanya menggunakan tempat area umum (seperti ruang lobby, area parkir, kantin dll) agar perangkat WLAN yang digunakan user bisa melakukan akses kelayanan Access Point.
Ada 3 range frekuensi umum yang dalam tranmisi wireless yaitu :
1. Frekuensi microwave dengan range 2–40 GHz, cocok untuk tranmisi point- to point.
2. Frekuensi dalam range 30 MHz – 1 GHz, cocok untuk aplikasi omnidirectional. Range ini ditujuan untuk range broadcast radio.
3. Range frekuensi lain yaitu antara 300 – 200000 GHz untuk aplikasi local, adalah spectrum infra merah. Infra merah sangat berguna untuk aplikasi point-to-point dan multipoint dalam area terbatas, seperti sebuah ruangan.
Bluetooth
Sebuah teknologi wireless yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara dengan jarak jangkauan yang terbatas. Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas.
Bluetooth sendiri dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11, hanya saja pada bluetooth mempunyai jangkauan jarak layanan yang lebih pendek dan kemampuan transfer data yang lebih rendah.
Bluetooth menggunakan salah satu dari dua jenis frekuensi Spread Specturm Radio yang digunakan untuk kebutuhan wireless. Jenis frekuensi yang digunakan adalah Frequency Hopping Spread Spedtrum (FHSS), sedangkan yang satu lagi yaitu Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) digunakan oleh IEEE802.11xxx.

Infrared
Dipenuhi dengan menggunakan transmitter/receiver yang memodulasikan no-coherent infrared light. Transceiver harus dengan suatu bentuk garis lurus atau melalui pantulan dari suatu permukaan warna yang bercahaya.

Wi-Fi
1) Pengertian Wi-Fi
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.
Wi-Fi lebih dikenal dengan sebagai Wireless LAN yang merupakan jaringan telokomunikasi nirkabel antar computer melalui protocol LAN. Jangkauannya yang terbatas terkonsentrasi pada suatua area tertentu, maka sering disebut dengan Hot Spot. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet. Layanan yang diberikan antara lain adalah e-mail, internet, intranet, messaging, music/video streaming dan lain-lain IP base aplikation. Wi-Fi memiliki kecepatan akses data maksimal 54 Mbps
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN). Perangkat yang berstandar teknis 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Teknologi Wi-Fi memuliki jangkauan yang terbatas, maksimal sekitar 100 meter. Wi-Fi dipasang pada satu spectrum yaitu,2,4 GHz yang umumnya tidak memerlukan lisensi. Terdapat beberapa standar yang berlaku dan banyak dipergunakan pada Wi-Fi.
o 802.11a, 5 GHz dengan technology OFDM ( orthogonal frequency division multiplex)
o 802.11b, DSS pada lapisan fisik dengan transfer data 5.5 – 11 Mbps.
o 802.11e, pengembangan aplikasi LAN dengan quality of service ( QoS), keamanan dan autentifikasi untuk aplikasi seperti suara, streaming media dan konferensi video
o 802.11f, rekomendasi praktis untuk multi- vendor akses point distribution system support
o 802.11g, standar untuk penggunaan DSSS dengan transfer 20 Mbps dan OFDM 54 Mbps. Standar ini backward- compatible dengan 802.11b dan bias dikembangkan sampai lebih dari 20 Mbps.

2) Perkembangan Wi-Fi

Sebagian komunitas yang mempergunakan jalur frekuensi 144 MHz (megahertz) ini kemudian bermigrasi dan berevolusi ke jalur tanpa izin (unlicensed) yang dibuka untuk masyarakat dunia, yaitu jalur 2,4 GHz (gigahertz) atau 24.000 MHz. Terutama mereka yang berasal dari kalangan kampus maupun para eksekutif muda yang sudah akrab bergaul dengan produk-produk teknologi canggih. Komunitas baru pun tumbuh, terutama bagi mereka yang alergi dengan gaya-gaya breaker atau bahkan mereka yang tidak pernah berkomunikasi dengan radio sama sekali. Dengan membebaskan jalur 2,4 GHz untuk kepentingan umum, hal itu sepertinya telah memberi peluang baru seperti pada era keemasan radio 2 meteran. Tidak mengherankan apabila sekarang sudah mulai banyak yang mempergunakan sarana di jalur gelombang mikro ini untuk “mojok”. Awalnya memang hanya komunikasi tulisan dengan perangkat komputer kecil seperti notebook atau PDA (Personal Digital Assistant) saja, tetapi belakangan ini sudah ada yang menggunakan handset untuk berkomunikasi suara.
Hal ini dimungkinkan karena berkembangnya teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol). Teknologi VoIP sendiri sebelumnya sempat membuat geger penyelenggara telekomunikasi yang tertinggal oleh pesatnya kemajuan teknologi telekomunikasi ini. Dengan jaringan WiFi sangat dimungkinkan untuk melakukan hubungan ala VoIP atau ada yang menyebut dengan VoIP over WiFi (VoWiFi). Berkomunikasi dengan mitranya di luar kota dengan biaya lokal atau bahkan gratis sama sekali melalui layanan WiFi di kafe. Bahkan sekarang sudah ada handset untuk melakukan hubungan telepon VoIP melalui jaringan WiFi, selain aplikasi telepon Push-to-Talk (PTT) melalui telepon VoIP. Pada jaringan telepon seluler produk handset PTT atau teknologinya juga disebut PTT over Celluler (PoC).
Cara berkomunikasi dengan perangkat PTT atau PoC sama seperti berbicara mempergunakan pesawat handie talkie (HT) biasa. Pencet tombol saat berbicara atau Pust-to-Talk dan pada saat yang bersamaan lawan bicara-bisa satu atau beberapa mendengarkan.

Termasuk telepon video yang bukan hanya suara, tetapi juga gambar dari lawan bicara, ini merupakan peningkatan penggunaan VoIP over WiFi. Kebanyakan perangkat yang dibuat masih untuk perangkat ponsel, termasuk istilahnya pun masih masing-masing.
Komunikasi VoIP tidak bisa dihalangi lagi, dan komunikasi suara yang murah ini juga masih menjadi muatan yang dominan dalam telekomunikasi masa depan. Sistem ini menjadi murah jika digunakan untuk jarak yang jauh, antarkota, atau bahkan dengan luar negeri. Dengan PDA phone seseorang bisa bercengkerama melalui saluran WiFi maupun jaringan telepon seluler sesuai dengan operator yang dilanggani. Baik berkomunikasi dengan gambar video atau hanya tulisan (chatting) atau bahkan hanya berbicara saja layaknya telepon konvensional atau HT. Ketika bergerak, seseorang bisa mempergunakan PDA sebagai sarana telepon seluler, dan pada saat diam dan berada di suatu tempat yang terdapat hotspot atau access point yang bisa diakses untuk menggunakan jaringan WiFi. Bahkan perusahaan-perusahaan besar sekarang menggunakan jaringan WiFi untuk memperluas jaringan kabel. Mereka menghubungkan titik akses nirkabel ke jaringan backbone mereka untuk menyediakan akses jaringan dan internet di ruang-ruang pertemuan, lobi, kantin, dan ruang-ruang umum lainnya. Tentu ini akan memberikan fleksibilitas yang sangat tinggi, selain juga biaya yang murah. Komunikasi telepon nirkabel bisa dilakukan melalui WiFi dan tidak perlu keluar melalui saluran telepon atau koneksi internet lainnya selama masih berada di dalam jangkauan gelombang radio WiFi. Sepertinya WiFi akan menyedot kue yang diperebutkan para operator seluler maupun operator telepon tetap. Namun, seperti Telkomsel, mereka justru membuka layanan WiFi bagi para pelanggannya yang mereka sebut Surfzone. Saat ini Telkomsel sedang mendemonstrasikan fasilitas WiFi mereka dan pada saat yang sama mereka juga memperkenalkan jaringan seluler berkecepatan tinggi atau Enhanced Data rate GSM Evolution (EDGE) dengan kecepatan sampai 128 kbps. Pemilik handset seperti Nokia 9500 Communicator bisa langsung mencoba dua layanan yang sedang didemonstrasikan ini. Tak banyak PDA yang dirancang untuk memiliki dua fasilitas berkecepatan tinggi tersebut. Seperti iPAQ h6365 dari Hewlett-Packard (HP) bisa akses WiFi, tetapi tidak bisa EDGE, kecuali saluran GPRS kelas 10. Sama halnya dengan O2Xda Iis yang bisa WiFi, tetapi fasilitas seluler hanya GPRS. Adapun Treo 650 bisa untuk EDGE, tetapi tanpa WiFi.
Semula WiFi atau Wireless Fidelity yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dan 5,8 GHz ini lebih berfungsi bagi para pengguna notebook atau PDA untuk mengakses internet tanpa kabel. Itu terutama bagi mereka yang sedang bepergian, seperti di bandara, hotel-hotel besar, kafe-kafe, maupun mal-mal. Dalam dunia industri WiFi dikenal dengan teknologi komunikasi wireless LAN (WLAN) yang berhubungan dengan standar jaringan nirkabel Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11. Dengan standar 802.11b mampu menyalurkan 11 megabit per detik (mbps) dan 54 mbps untuk standar 802.11a dan untuk jarak yang lebih jauh digunakan standar 802.11g. WLAN menyelenggarakan komunikasi jaringan nirkabel pada jarak pendek (terbatas) dengan daya yang rendah. Dengan daya yang dibatasi sehingga hanya bisa menjangkau sekitar radius 100 meter saja, dengan demikian akan mudah terhalang tembok maupun benda-benda penyekat lain. Walaupun untuk kondisi seperti di Indonesia ada yang menggunakan booster untuk memperluas jangkauan, terutama untuk kegiatan luar ruang, atau juga melewatkan pada kabel listrik yang sebagai antena untuk menembus tembok beton. Seperti halnya sebuah teknologi nirkabel seluler, WiFi memungkinkan perangkat seperti PDA phone ataupun notebook menjelajah internet, selain berhubungan langsung antarmereka point-to-point. Termasuk antargedung atau antarkawasan dari sebuah perusahaan atau kampus yang sama. Meskipun daya yang dipergunakan kecil, WiFi mampu membawa informasi ribuan kali lebih besar daripada radio komunikasi konvensional yang pita frekuensinya sangat sempit. Karena itu, tidak heran apabila teknologi WiFi kemudian berkembang untuk aplikasi VoIP dalam komunikasi suara. Sebelumnya kalangan kampus menggunakan radio komunikasi, termasuk jalur 2 meter, untuk berkomunikasi dengan tulisan (e-mail). Sekalipun hanya sedikit informasi yang bisa dialirkan ataupun diterima, hal itu sudah sangat membantu sebelum akhirnya jalur 2,4 GHz dibuka. Tentu saja, karena kalangan kampus bisa bermigrasi ke jalur gelombang mikro itu tanpa harus takut dikatakan melanggar hukum tentang pemanfaatan frekuensi. Apalagi semakin banyak peralatan yang dijual untuk pita frekuensi itu dan WiFi tumbuh bak jamur di musim hujan. “Di Jakarta ini sudah banyak sekali termasuk mereka yang menggunakan untuk point-to- point,” kata Sumaryo, seorang pengamat telekomunikasi WLAN di Jakarta. Sebut saja kawasan Jalan Thamrin, komunitas WiFi dikatakan sudah begitu padat, bahkan apabila dipindai akan terlihat betapa banyaknya aktivitas di jalur 2,4 GHz.
Solusi yang boleh dikatakan murah ini merebak di kampus-kampus kota besar. Mereka bukan hanya tidak direpotkan mencari koneksi ke jaringan telepon, tetapi juga unsur tidak perlu membayar inilah yang sebenarnya menarik. Sepertinya mereka mendapatkan jalan keluar yang tepat daripada menjelajah internet melalui telepon kabel biasa. Belum lagi masalah lambatnya akses melalui telepon karena terlalu banyak pemakai, sedangkan jaringan sudah jenuh. Selain akses ke jaringan LAN, maka jika pihak kampus menyediakan saluran ke internet, hal itu akan memungkinkan mahasiswa untuk menjelajah internet. Banyak bahan studi yang bisa dicari di internet, selain mereka juga membangun komunitas e-mail (mailing list), berkomunikasi dengan pihak luar. “Untuk hubungan WLAN ke internet bisa digunakan jalur apa saja. Mau pakai broadband, jalur telepon biasa, ataupun serat optik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar